Selamat Datang di Duniaku

Welcome to My Blog

Buruan gabuuuungg.....

Photobucket

Link Motivasi

Senin, 31 Oktober 2011

Memaafkan Dengan Ikhlas Wujudkan Indahnya Dunia

”Lebih sulit mana memaafkan atau meminta maaf?”. Kami semua berpikir. Bingung. Rasanya sama saja. Banyak di antara kami yang mengatakan lebih sulit ‘meminta maaf’. Namun, guru saya menggeleng. “Memaafkan lebih sulit dari pada meminta maaf” jelasnya.

Sejak itu, saya tahu hakikat memaafkan. Mengapa lebih sulit dibanding meminta maaf? Tentu saja, meminta maaf hanya perkara memiliki kemauan untuk mengungkapkan kesalahan. Tetapi, memaafkan adalah perkara yang lebih rumit. Orang meminta maaf tentu ada sebabnya. Sebab itulah yang mengenai si korban(orang yang akan dimintai maaf). Bayangkan, kalau sebab itu membuat luka yang cukup dalam bagi si korban. Maksud saya, luka disini adalah luka perasaan,sakit hati,dsb yang rupanya tak terlihat secara kasat mata.

Nah, kalau sudah begitu, akan lebih sulit meminta maaf pada orang yang telah kita lukai hatinya, perasaannya. Bisa jadi, ia akan menyimpan luka itu seumur hidupnya. Nah lho? Di suatu kesempatan, saya pernah mendengar seorang ustadz ceramah mengenai maaf-memaafkan. Beliau menjelaskan bahwa ketika kita berbuat salah pada seseorang, dan orang tersebut tidak juga memberikan maaf kepada kita walaupun kita sudah berulang kali meminta maaf, kesalahan yang kita perbuat akan terus di bawa hingga akhirat. Berbeda dengan dosa-dosa kita terhadap Tuhan YME. Kita berdo’a, kemudian diampuni karena Ia memang Maha Pengampun. Itulah sebabnya Allah SWT sangat tegas di dalam al-qur’an terhadap perkara-perkara yang berhubungan dengan muamalah(sesama manusia).

Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, mungkin di antara kita pernah suatu kali merasakan ingin sekali membalas dendam terhadap sesuatu, entah itu karena hak kita telah dikurangi,perasaan kita dilukai,dsb. Walaupun beberapa teman kita sudah meminta maaf secara terang kepada kita. Ya, ini adalah salah satu ciri memaafkan tak ikhlas. Balas dendam. Kita merasa perbuatan teman kita di masa lalu ingin kita balas.

Menurut saya, inilah yang salah. Terkadang kita terlalu mendengarkan pikiran-pikiran negatif yang bersemayam di kepala kita. Pikiran-pikiran yang justru membuat jiwa kita lebih kerdil. Kadang kita berpikir,’untuk apa memaafkan, toh saya tetap rugi’. Tidak. Memaafkan justru adalah salah satu kebaikan. Tentunya dengan penuh keikhlasan.

Memaafkan dengan ikhlas berarti kita dengan sepenuhnya memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita. Lebih jauh lagi, kita menganggap seperti tak pernah terjadi sesuatu. Tak ada balas dendam. Hubungan kembali seperti sedia kala. Memaafkan dengan ikhlas membuat kehidupan yang kita jalani menjadi lebih indah. Kita akan terus menapaki kehidupan tanpa perasaan-perasaan negatif yang kita pendam yang justru membuat kita menjadi lebih sakit. Memaafkan dengan ikhlas juga akan membuat orang lain tersenyum. Serta turut memperingan hisab orang yang pernah berbuat salah kepada kita kelak di akhirat nanti.

Di kehidupan dunia ini, saya melihat, jika semua orang memiliki hati yang diliputi keikhlasan dalam memaafkan, maka akan terciptanya kehidupan yang jauh lebih indah. Tak ada lagi tindak kejahatan, pembalasan dendam, atau apapun itu. Maksudnya, jika seseorang yang punya salah meminta maaf, kemudian dimaafkan. Orang tersebut beberapa kali kemudia terus berbuat salah pada orang yang sama, namun tetap dimanfaatkan. Bahkan, selalu dianggap seperti tak pernah terjadi sesuatu, lama-kelamaan tentunya orang ini akan jera dan tidak akan berbuat salah lagi. Bayangkan jika di seluruh dunia ada orang-orang seperti itu yang senantiasa memafkan? Dunia ini pasti akan lebih indah. Maaf ikhlasmu, wujudkan indahnya dunia!

Wallahu a’lam bishowab.

Sumber : bang5.blogdetik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar