Selamat Datang di Duniaku

Welcome to My Blog

Buruan gabuuuungg.....

Photobucket

Link Motivasi

Kamis, 03 November 2011

Karena Dia Bukan Jodohmu

Penulis: Mujahid Alamaya

Kemarin, seorang teman menyapa lewat YM, "Buzz!" Dan saya pun segera meresponnya. Tidak lama kemudian, dengan ikon sedih dia mengatakan ingin bercerita. Setelah saya mengiyakan dan siap menyimak, berceritalah teman saya itu bahwa dia merasa shock ketika 'mantan' calon suaminya telah menikah dengan perempuan lain beberapa hari yang lalu. Teman saya merasa aneh dengan sikap dan keputusan 'mantan' calon suaminya itu.

Kenapa saya menyebutnya 'mantan' calon suami? Karena beberapa bulan yang lalu teman saya bercerita bahwa pertengahan bulan Maret dia akan menikah dengan seorang lelaki yang usianya lebih muda darinya. Walaupun usianya lebih muda dan bahkan belum berpenghasilan, teman saya merasa mantap untuk menikah dengan lelaki itu dan yakin kalau lelaki itu adalah jodohnya. Jodoh yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Setelah 2 bulan proses ta'aruf, mulanya teman saya merasa ragu untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Ragu karena lelaki itu belum mempunyai penghasilan, bahkan masih kuliah. Sedangkan teman saya sudah bekerja di sebuah perusahaan asing. Namun setelah istikharah dan berkeyakinan bahwa rejeki itu di tangan Allah, akhirnya teman saya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. "Mungkin sudah jodohnya, semua begitu mudah dan lancar ketika keputusan itu diambil." ujarnya.

Dan, pertengahan Februari lalu, lelaki itu meng-khitbah teman saya. Waktu akad nikah pun ditentukan, yakni pertengahan bulan Maret. Kedua keluarga sepakat hanya akan melangsungkan akad nikah saja, tidak ada resepsi sama sekali. Dan tentu, teman saya segera mempersiapkan segalanya. Namun, dua minggu sebelum akad nikah, pernikahan urung dilaksanakan karena ada kesalahpahaman antara kedua orangtua. Akibatnya, khitbah itu dibatalkan atas kesepakatan kedua belah pihak.

Teman saya merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Saat kami bertemu di sebuah acara di Jakarta, teman saya bercerita mengenai batalnya pernikahan dan khitbah. Terlihat raut wajah menahan sedih dan ingin sekali menumpahkannya dalam bentuk tangis. Ada rasa trauma dalam dirinya, namun dia hanya bisa pasrah atas ketentuanNya. "Ternyata, yang namanya jodoh itu kalau kita sudah melakoninya." ungkapnya.

Waktu pun berlalu, hingga akhirnya, dua minggu sebelum lelaki itu menikah dengan perempuan lain, seorang temannya yang dulu sempat menjadi 'perantara' ta'aruf mengemukakan mengenai rencana untuk 'menyambung' kembali dan 'memproses' lagi lelaki itu dengan teman saya. Teman saya pun menjawab, "Jika keluarga mendukung." Maksudnya adalah jika keluarga teman saya setuju, maka teman saya pun bersedia untuk melanjutkan 'proses' tersebut.

Tapi, seminggu setelahnya, teman saya mendapat informasi dari lelaki itu bahwa dirinya akan menikah dengan perempuan lain minggu depan. Kontan saja teman saya merasa shock. Aneh sekali, baru seminggu mengajukan untuk 'lanjut' dan 'proses' lagi, tapi kok malah menikah dengan perempuan lain? Kenapa bisa secepat itu? Apakah mengurungkan nikah dan membatalkan khitbah merupakan skenario agar dapat menikah dengan perempuan lain? Wallaahu a'lam.

Setelah beberapa hari merasa shock dan tidak menerima keputusan lelaki itu, akhirnya teman saya dapat menerimanya dengan lapang. "Mungkin itu sudah keputusan Allah SWT, dan saya harus menerimanya." tuturnya. Dan saya pun hanya bisa berkata, "Sabar ya! Mungkin bukan jodohnya. Semoga nanti dapat yang lebih baik lagi." Perbincangan lewat YM pun berakhir seiring bergeraknya jarum jam yang sebentar lagi memasuki waktu shalat ashar.

Memang, jodoh itu ditangan Allah SWT. Semua manusia sudah mempunyai jodohnya masing-masing. Namun, semua itu masih 'misteri' dan kita sebagai manusia disyari'atkan untuk ikhtiar dalam menjemputnya agar dapat dipertemukan dengan jodoh yang telah ditetapkanNya. Adakalanya dipertemukan dengan mudah, namun adakalanya pula dipertemukan dengan tahapan-tahapan yang mungkin kita sebagai manusia merasa sulit melaluinya. Tapi yakinlah, Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNya.

Sumber: kotasantri.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar