Selamat Datang di Duniaku

Welcome to My Blog

Buruan gabuuuungg.....

Photobucket

Link Motivasi

Rabu, 21 November 2012

Kekuatan dan Keberkahan Sebuah Ciuman (Suami dan Istri)

Sebuah artikel yang membuat hati ini menjadi syahdu....artikel dari ayoNikah.net silahkan dibaca dan diresapi yaaa....



Mama hanya tersenyum ketika pertanyaan itu kuajukan. Mungkin konyol, di usia yang sudah lebih dari bilangan 20, aku sama sekali belum mengerti apa artinya ini.

“Ma, kenapa lelaki harus mencium kening istri dan istri mesti mencium tangan suaminya?”

Perempuan embun itu tersenyum. Lantas memberikan tangannya untuk kucium. Ia tak lekas menjawab. Paham benar dengan keadaan diriku yang kelelahan setelah perjalanan yang cukup jauh. Ia malah beranjak ke kulkas, mengambil sebotol air dingin dan menuangkannya ke dalam gelas besar. Minuman itu diberikan kepadaku.

Setelah kuteguk dan tandas setengahnya, Mama masih saja tersenyum. Ia lalu duduk.

“Apakah setelah hampir 24 tahun usiamu saat ini, kau belum mengerti tentang hal itu?” tanya mama.
Aku menggeleng sambil cengengesan. Mama kembali tersenyum.

“Zam, mama beritahukan kau satu hal. Bahwa semangat dan ketenangan lelaki itu terletak pada kening istrinya. Lalu sumber ketenangan dan kekuatan perempuan itu ada di punggung tangan suaminya.”

Demi menyamarkan ketakmengertian, kuteguk lagi sisa air di gelas yang masih setengahnya. Mama tampaknya tahu caraku menyembunyikan kebodohan. Maksudku, kelambatanku mencerna sesuatu.

“Zam, mengecup kening istri atau mencium tangan suami, hakikatnya sebuah simbol dari satu hal paling mahal dalam hubungan dua kekasih.”
“Apa itu?”
“Saling percaya.”
Keningku malah berkerut. Mama lagi-lagi tersenyum. Lantas menarik-hembuskan napas dengan tenang.

gambar dari sini
“Jangan sampai kau menyimpan sangka, bahwa hanya birahi yang mendorong suami mengecup kening istrinya. Seorang suami tahu dan merasakan, Zam, bahwa mengecup kening istri adalah cara dirinya mendapatkan ketenangan. Dan engkau juga mesti mengingat, bahwa perempuan mau mencium tangan lelaki bukan semata tentang siapa yang lebih tinggi derajatnya, tetapi itu adalah tanda bahwa keikhlasan yang menuntunnya. Karena perempuan juga tahu, di tangan suaminya ada ridho Tuhannya.”

“Ma,” kali ini aku memberanikan diri untuk bertanya, “kenapa mesti kening atau tangan?” aku pun merasakan betapa bodoh pertanyaan ini. Tetapi, mama tidak memperolok pertanyaanku. Wajahnya seperti sudah dipahat Tuhan untuk menampilkan sesuatu yang serupa namun tak membuat bosan: tersenyum.

“Zam, kening perempuan adalah sumber ketenangan dan semangat bagi suami, karena kening adalah saksi dari ketaatan pada Tuhan.”
Kulihat bola mata mama mengilat. Tampak bersemangat dengan kata-kata yang sedang dipahatnya pada dinding hatiku.

“Keninglah, Zam, yang menjadi perantaraan tunduk makhluk pada Penciptanya. Keninglah bagian tubuh pertama yang mengaku, bahwa Tuhan adalah tinggi sementara diri adalah rendah. Keninglah yang senantiasa bersujud, Zam. Kening berada paling bawah, sebagai simbol bahwa tiada yang lebih tinggi daripada Tuhan. Padahal engkau dan mama tahu, kening adalah bagian tubuh kita yang paling tinggi.”

Aku bisa merasakan getaran suara mama yang bersemangat. Ia lantas melanjutkan, “Maka pada kening perempuanlah Tuhan hembuskan sumber ketenangan. Maka tak heran jika suami bisa merasakan ketenangan setelah mengecup kening istrinya.”

“Lalu, apakah sama kondisinya dengan tangan suami yang dicium istri, Ma?”

gambar dari sini
“Zam, perempuan mencium tangan suami bukan semata menempelkan bibirnya. Ada doa yang ia pahatkan di tangan suami. Istri mencium tangan suami semata meletakkan doa di sana, karena dengan tangan itulah suaminya bekerja. Lewat ciuman di tangan suami, seorang istri sedang menghamba pada Tuhannya, agar menjaga tangan suaminya dari hal-hal yang dibenci oleh-Nya. Lewat ciuman yang diletakkan di tangan suami, seorang istri menitipkan doa agar Tuhan menjaga tangan suami untuk tak mengambil yang bukan haknya. Lewat ciuman yang disimpan di tangan suami, istri juga tengah mengiba pada Tuhan agar menghembuskan kasih sayang pada tangan suaminya. Karena dengan tangan yang diusap Tuhan melalui bibir istri, ia bisa membelai sayang, menenangkan, atau bahkan menghapus air mata. Bukankah hanya tangan yang tak dibasuh Tuhan yang mampu melayangkan hal-hal yang menyakitkan bagi jiwa dan badan?”

Ada rekah di bibir mama. Bibirku pun rekah.

“Maka, lekaslah kaucari perempuan yang keningnya diberkahi oleh Tuhan.”

Senyumku yang semula rekah perlahan redup.


http://ranting-basah.blogspot.com/2012/10/kekuatan-ituciuman.html

Jumat, 16 November 2012

Sudahkah kita berperan sebagai "PISIK"

Whaaaaa....udah lama banget gak posting blog nih...kangen juga euy...Gak kerasa ya...udah pertengahan bulan November di tahun 2012 ini...bentar lagi ganti tahun ni..Upssss...udah ganti tahun kan ya...kan ni udah 1434 H...baru aja kemaren kita umat Islam merayakan tahun baru Hijriyah 1434 Hijriyah...Selamat Tahun baru ya...semoga tahun ini menjadi lebih baek dari tahun kemaren...aamiin....

berkaitan dengan menjadi sosok yang lebih baek ni...aku baru aja menemukan sebuah artikel bagus loh..sebuah artikel dari indraNoveldy.com tentang peran kita sebagai Suami atau Istri yang dirangkum dengan istilah "PISIK"....kereeeeen abiiiisss..Pasti bertanya-tanya kan..nih "PISIK" ato "FISIK".....kita sharing bareng yuuukkk...

Dalam kehidupan rumah tangga, tentunya seorang suami istri mempunya peran yang akan saling mendukung satu sama lain...naaahhh..apa siiii PISIK itu...??????

P   : Partner

I    : Istri (atau Suami)

S    : Sahabat

I    : Ibu dari anak-anak (kalau suami ya Bapak dari anak-anak)

K    : Kekasih

kita bahas yuuukkk satu persatu.. Sudahkah kita menjadi Istri ato Suami..??? menjadi Ibu atau ayah dari anak-anak...sudah??? (kalau yang ini...aku belum yaaaa...hehehe...), terkadang suami kita atau istri kita pengen curhat tentang apapun pada kita...sudahkah kita menjadi sahabat terbaik bagi pasangan kita...????atauuuuu...sudahkah kita menjadi partner terhebat dalam hidup pasangan kita....????....dan ini nih....sudahkah kita menjadi Kekasih bagi pasangan kita...???

Ketika aku membaca artikel ini...aku baru bisa mengernyitkan dahi..dan hatiku pun berkata "sudahkah aku...????"...walaupun pernikahan aku baru berumur 4 bulan..tapi ini adalah hal yang harus segera dilakukan..

Aku ingin tetap menjadi seorang KEKASIH untuk suamiku...
Menjadi SAHABAT terbaik untuknya dimana namaku selalu diingat yang pertama kali ketika suamiku ingin curhat...
Menjadi PARTNER terhebat dalam hidupnya...
Menjadi ISTRI solehah dan menjadi IBU dari anak-anaknya kelak...

kehidupan berumah tangga ternyata tidak hanya "Learning by doing" tapi...juga butuh ilmu..supaya kita bisa belajar lebih banyak dan menjadi lebih baik...

Yuuukkk...tetapkan GOAL yang pertama...Peran mana yang akan dipelajari...lalu praktekkan...

Sulit..???iya mungkin....tapi....terus gali lah ilmunya.....

Cemungudhhhh.....

Love U Suamiku.... 

Diambil dari sumber: www.indranoveldy.com